Allah
Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Sesungguhnya
orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat." –
(QS.Al-Hujurat {49}:10)
Allah Ta'ala juga berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ
يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu, yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, yang Allah mencintai
mereka, dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap
orang-orang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang
berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang, yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." – (QS.Al-Maidah
{5}:54)
Allah
Ta'ala berfirman:
مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ
بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ
وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ
مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ
شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ
لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Muhammad
itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dia (orang-orang
beriman), adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan
keredhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka, dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka (yang disebut) dalam Taurat, dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat, lalu menjadi besarlah dia, dan tegak lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir, (dengan kekuatan orang-orang beriman).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
shaleh di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar." – (QS.Al-Fath {48}:29)
Sabda
Rasulullah saw:
Dari
Anas r.a., bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua saling
benci-membenci, saling dengki-mendengki, saling belakang-membelakangi dan
saling putus-memutuskan - ikatan persahabatan atau kekeluargaan - dan jadilah
engkau semua hai namba-
hamba Allah sebagai saudara-saudara. Tidaklah halal bagi seseorang Muslim kalau ia meninggalkan - yakni tidak menyapa - saudaranya lebih dari tiga hari." (Muttafaq 'alaih)
hamba Allah sebagai saudara-saudara. Tidaklah halal bagi seseorang Muslim kalau ia meninggalkan - yakni tidak menyapa - saudaranya lebih dari tiga hari." (Muttafaq 'alaih)
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Pintu-pintu syurga itu dibuka pada Senin dan Kemis, lalu diampunlah bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, melainkan seseorang yang antara dirinya dengan saudara itu ada rasa kebencian -dalam hati, lalu dikatakanlah- yakni Allah berfirman kepada malaikatnya: "Nantikanlah dulu kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali. Nantikanlah kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali." (Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Imam Muslim juga disebutkan: "Ditunjukkanlah semua amalan - manusia kepada Tuhan - pada setiap hari Kemis dan Senin," lalu disebutkanlah bunyi Hadis yang
lanjutannya sama dengan di atas.
Allah
SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain," (Al-Hujaraat: 12).
Diriwayatkan
dari az-Zubeir bin Awwam r.a, bahwasanya Nabi saw. bersabda, "Kalian
telah terjangkiti penyakit ummat sebelum kalian, yaitu dengki dan angkara murka
yang dapat mencukur (memusnahkan). Aku tidak katakan mencukur rambut, tetap
dapat mencukur (memusnahkan) agama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,
kalian tidak akan masuk ke dalam surga hingga kalain beriman dan kalian tidak
akan beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku beritahu cara
menumbuhkan hal itu? Yaitu sebarkan salam diantara kalian," (Hasan, HR
at-Tirmidzi [2510], Ahmad [I/167] dan Bukhari dalam Adabul Mufrad [260]).
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. beliau bersabda, "Janganlah
kalian berprasangka sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling dusta.
Janganlah kalian saling mengintai kesalahan, saling bersaing, saling iri,
saling benci, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang
bersaudara," (HR Bukhari [6064] dan Muslim [2563]).
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah
kalian saling membenci, saling dengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian
hamba Allah yang besaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim memboikot
saudaranya lebih dari tiga hari," (HR Bukhari [6065] dan Muslim
[2559]).
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Pintu
surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Maka pada hari itu setiap hamba
diberi ampunan selama ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun,
kecuali seorang hamba yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan,
'Akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka
akur, akhirkan dulu mereka hingga mereka akur, akhirkan dulu mereka hingga
mereka akur'," (HR Muslim [2565]).
Diriwayatkan
dari Abu Ayyub al-Anshari r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Tidak
halal bagi seorang muslim bermusuhan saudaranya lebih dari tiga hari, mereka
bertemu dan saling berpaling. Yang terbaik dari mereka berdua adalah yang lebih
dahulu mengucapkan salam," (HR Bukhari [6077] dan Muslim [2560]).
Diriwayatkan
dari Hisyam bin Amir al-Anshari r.a, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah
saw. bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim memusuhi saudaranya
muslim lebih dari tiga hari. Mereka berdua jauh dari kebenaran selama mereka
memutuskan hubungan. Kemarahan siapa yang reda terlebih dahulu maka hal itu
sebagai kafarat untuknya dan apabila mereka berdua meninggal disaat memutuskan
hubungan tersebut maka mereka tidak akan masuk surga selamanya. Jika salah
seorang mereka mengucapkan salamnya dan tidak dijawan oleh yang lain maka
malaikatlah yang menjawab salamnya tersebut. Sementara yang lain akan mendapat
jawaban dari syaitan," (shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [402]).
Banyak
hadits-hadits yang termasuk dalam bab ini.
Kandungan
Bab:
- Kaum muslimin dilarang untuk saling membenci karena hawa nafsu bukan karena Allah. Sebab Allah telah menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling membenci.
Allah
telah mengharamkan atas orang-orang mukmin perkara yang dapat menimbulkan saling
bermusuhan dan membenci diantara mereka, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara
kamu lantaran meminum khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan shalat; maka berhentilahkamu dari mengerjakan pekerjaan
itu," (Al-Maidah: 91).
- Kaum muslimin dilarang berbuat dengki dan jahat. Oleh karena itu janganlah kalian saling iri dengki. Sifat iri merupakan sifat yang sudah ada dalam tabiat manusia. Yakni seorang manusia benci jika beberapa keutamaannya dikalahkan oleh seorang yang satu level dengannya. Setelah itu manusia terbagi pada tiga golongan:
- Diantara mereka ada yang berusaha untuk menghilangkan nikmat orang yang didengki dengan berbuat jahat kepadanya, baik melalui perkataan maupuan perbuatan.
- Ada yang berusaha memindahkan nikmat tersebut kepada dirinya.
- Dan ada juga yang berusaha untuk menghilangkan nikmat orang tersebu tanpa memindahkan nikmat tersebut kepada dirinya dan ini merupakan sifat dengki yang lebih buruk daripada dua sifat yang lalu. Sifat dengki seperti ini merupakan sifat tercela yang dilarang dan ini merupakan dosa yang telah dilakukan iblis yang dilaknat Allah.
Allah telah menceritakan karakter Ahli Kitab dengan sifat
ini, Allah berfirman, "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran,"
(Al-Baqarah: 109).
- Dilarang saling bermusuhan, memutuskan hubungan dan memboikot lebih dari tiga hari karena urusan dunia. Sebab hal ini merupakan penghalang naiknya amalan dan masuknya seseorang ke surga.
- Kebalikan dari yang lalu, perintah untuk saling bersaudara karena Allah dan bersatu dalam manhaj Allah. Oleh karena itu ALlah memberikan nikmat ini kepada hamba-hamba-Nya dengan cara mempersaudarakan mereka, sebab itu merupakan tali keimanan yang terkuat, terbaik, dan yang paling kokoh.
"Dan ingatlah akan nikmat ALlah kepadamu ketika kamu
dahulu masa jahiliyyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara," (Ali Imran: 103]).
Jelaslah
keterangan-keterangan baik quran maupun hadits yang menjelaskan dan memberikan
pemahaman lebih kepada kita agar mampu menciptakan suasana ukhuwah yang tinggi,
persaudaraan dan kekeluargaan antar sesama muslim, karena tiada balasan yang
pantas dan layak bagi mereka yang menjaga silaturahim kecuali keridhoan dan
keberkahan hidup dari Allah swt. Semoga kita semua bisa mencapainya, Amin Ya
Rabbal `Alamin..
www.buyahaerudin.com
0 comments:
Post a Comment