This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, May 11, 2017

RAHASIA KEUTAMAAN NISFU SYA'BAN


Nisfu Sya'ban artinya adalah pertengahan bulan Sya'ban, jika bulan Sya'ban berusia 30 hari maka tengah-tengahnya adalah tanggal 15 jika 29 hari maka tengah-tengahnya adalah tanggal 14,5 bukan. Banyak peristiwa yang tercatat mengenai tanggal 15 Sya'ban, semua memiliki arti dan riwayat yang memukau. Penting jika diyakini penting dan menjadi tidak istimewa untuk memperingati satu hal karena banyaknya kejadian dan kelahiran di tanggal 15 Sya'ban. Tentu hal ini juga tergantung dengan referensi dari apa yang dibaca, di dengar dan mungkin pengalaman pribadi. 

Ada 2 peristiwa dalam Nisfu Sya'ban (15 Sya'ban) yaitu malam doa Lailatul al-baraat dan kelahiran Al-Mahdi. Terserah mau pilih yang mana namun seorang Aulia bernama Syekh Abdul Khadir Al-Jailani melakukan ritual Shalatul Khoir dan juga riwayat dari Sayidina Hassan AS yaitu dengan mengatakan
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat Nisfu Syaban pada malam ini Allah akan memandang padanya dengan 70 pandangan dan Allah memberikan padanya setiap pandangan 70 kebutuhan, yang paling dekat adalah maghrifoh Allah SWT”
Ibadah sholat Nisfu Sya'ban yang juga dikenal dengan nama Sholat Khoir oleh sebagian golongan Muslim yang sejak dulu sudah terfragmentasi adalah dengan dengan melakukan sholat sunnah 100 rakaat yang dilakukan dengan sholat sunnah 2 rakaat dikalikan 50 dengan membaca surat utama Al-Ikhlas sebanyak 10 kali di setiap rakaatnya.

Ibadah sunnah semacam ini tentunya tidak ada batasannya sepanjang untuk kebaikan dan individu yang menjalankannya kuat. Istimewa mungkin di tanah Jawa yang memiliki keunikan tersendiri, terlepas apakah anda melihatnya ini sebagai sisa budaya pagan atau kejawen namun hal ini dilakukan turun temurun sepanjang masa dan sudah lama sekali.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa beliau bercerita:

“Rasulullah pernah berpuasa sehingga kami katakan beliau tidak berbuka dan beliau berbuka sehingga kami katakan beliau tidak berpuasa dan aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau berpuasa dalam suatu bulan yang lebih banyak dibanding pada bulan Sya’ban.”
“Wahai Rasulullah, mengapa engkau berpuasa pada bulan Sya’ban?” beliau menjawab, “Wahai Aisyah, Sya’ban adalah bulan ketika malaikat maut menandai nama orang yang dicabut nyawanya pada waktu yang tersisa ditahun itu dan aku ingin namaku ditandai saat aku dalam keadaan puasa.”
Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa beliau bercerita:

“Nabi pernah ditanya tentang keutamaan puasa, maka beliau menjawab, “Puasa Sya’ban sebagai pengagungan bagi bulan Ramadhan.”
“Keutamaan bulan Rajab atas semua bulan adalah keutamaan Al-Qur’an atas semua ucapan dan keutamaan bulan Sya’ban atas semua bulan seperti keutamaanku atas semua Nabi dan keutamaan bulan Ramadhan atas semua bulan adalah seperti keutamaan Allah atas seluruh makhlukNya.”
Dinamai Sya’ban karena ia mengumpulkan bagi bulan Ramadhan kebaikan yang sangat banyak, dan dinamai Ramadhan, karena ia menghanguskan dosa-dosa.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda, “Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Allah, dan Ramadhan bulan umatku. Sya’ban adalah penghapus (dosa) sedangkan Ramadhan sebagai penyuci.”
Rasulullah saw juga bersabda, 
“Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan, banyak orang-orang yang melupakannya. Pada bulan itu amal perbuatan manusia diangkat menghadap Tuhan semesta alam dan aku ingin amalku diangkat sedang aku dalam keadaan berpuasa.”

Sya’ban adalah bulan yang didalamnya semua pintu kebaikan terbuka, berbagai berkah turun, berbagai kesalahan diabaikan dan berbagai kejahatan dihapuskan. Pada bulan itu juga diperbanyak shalawat kepada Nabi SAW, karena ia adalah bulan Nabi.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah saw, beliau bersabda:
“Jibril pernah mendatangiku pada malam pertengahan (nisfu) Sya’ban dan dia berkata kepadaku, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu ke langit.” Kemudian aku bertanya, “malam apakah ini?” Jibril menjawab, “Pada malam ini Allah membuka tiga ratus pintu rahmat, Dia memberi ampunan kepada siapa saja yang tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, kecuali tukang sihir, dukun, pecandu khamar atu orang yang selalu mengulang-ulang berbuat riba dan zina. Mereka tidak diberi ampunan oleh-Nya hingga mereka bertobat.”
Setelah seperempat malam, 
Jibril turun dan berkata, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu.”
Maka beliau mengangkat kepalanya dan ternyata pintu-pintu syurga sudah terbuka dan diatas pintu pertama ada malaikat berseru, “Beruntunglah orang-orang yang berdzikir pada malam ini.” Pada pintu kedua ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang bersujud pada malam ini.” Pada pintu ketiga ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang berdoa pada malam ini.” Sedangkan pada pintu keempat ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang manangis karena takut kepada Allah pada malam ini.” Dan pada pintu keenam ada malaikat berseru, “Beruntunglah kaum Muslim pada malam ini.” Pada pintu ketujuh ada malaikat berseru, “Adakah orang yang meminta, pasti akan diberi.” Dan pada pintu kedelapan ada malaikat berseru, “Siapapun yang bertobat, niscaya dia akan diberi ampunan.”
Lalu aku bertanya, “Wahai Jibril, sampai kapan pintu-pintu ini akan terbuka?” Jibri menjawab, “Sampai terbit fajar dari sejak permulaan malam.” Kemudian Jibri berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada malam ini Allah akan membebaskan manusia dari neraka sebayak bulu biri-biri.”
Malam nisfu Sya’ban disebut malam bara’ah (pembebasan), karena pada malam itu ada dua pembebasan. Pertama, pembebasan orang-orang yang sengsara dari Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang; kedua, pembebasan para wali dari orang-orang yang hina dina.

Hikmah ditampakannya malam bara’ah dan malam Lailatul Qadar disembunyikan adalah karena malam Lailatul Qadar merupakan malam penuh rahmat, pengampunan dan pembebasan dari api neraka. Malam itu disembunyikan Allah agar mereka tidak membicarakannya. Dan Allah memperlihatkan malam bara’ah, karena malam itu merupakan malam pemberian keputusan. Malam itu merupakan malam kemurkaan dan keridhaan, malam pengabulan dan penolakan, malam kebahagiaan dan kesengsaraan, malam kemuliaan dan kehinaan. Pada malam itu ada orang yang bahagia dan ada pula yang sengsara, ada yang dimuliakan ada pula yang dihinakan. Berapa banyak kain kafan yang dicuci sedang pemakainya masih terus sibuk di pasar. Berapa banyak kuburan yang sudah digali sedang pemiliknya masih terus tertawa padahal mereka sudah dekat dengan kebinasaan. Berapa banyak orang yang berharap syurga tetapi yang tampak padanya adalah petunjuk ke nereka. Berapa banyak orang yang mengharapkan pemberian tetapi memperoleh musibah. Dan berapa banyak orang yang mengharapkan kekuasaan, tetapi justru dia mendapatkan kebinasaan.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan laut dari sinar di bawah Arsy, kemudian menciptakan satu malaikat yang mempunyai dua sayap, satu sayapnya di timur dan sayapnya yang lain di barat, sedang kepalanya di bawah Arsy dan dua kakinya di bawah bumi yang ketujuh. Maka, apabila seorang hamba membaca shalawat untuk ku di bulan Sya’ban, maka Allah menyuruh malaikat itu agar menyelam di air hidup. Malaikat itupun menyelam, kemudian keluar dari dalam air serta mengkibaskan sayapnya sehingga berteteslah dari bulunya, tetesan yang banyak sekali. Maka Allah menciptakan dari tiap-tiap tetes air itu satu malaikat yang memohonkan ampunan baginya (orang yang membaca shalawat) sampai hari kiamat.”

Wallahu a’lam bish-shawabi

Tuesday, May 9, 2017

remaja masjid pasarean rapat persiyapan ramadhan

09/05/2017remaja masjid pasarean rapat persiyapan ramadhan di kp.cilengkong Rt02/05 ds.pamijahan kec.pamijahan bogor, bertempat di rumah hj.ipat di mulai jam 07:15 malam sambil masak masak dengan pembahasan susunan kepanitiyaan ramadhan,program program kegiyatan, dan wirawuasta usaha prismada, selesai pada 09:07 malam"saya harap prismada siap sehati dalam hidmat kepada umat dan jangan saling mengandalkan,jika ada yang salah harus saling membenarkan"ujar hj.ipat selesai rapat prismada.

“Beri aku sepuluh pemuda, maka aku merdekakan negeri ini dari para penjajah” kata Soekarno
Pemuda Sekarang, Pemimpin Hari Esok
Mendefinisikan pemuda (termasuk putra dan putri) bukanlah persoalan sederhana. Definisi klasik yang kita kenal selama ini hanya berkutat pada faktor demografis dimana pemuda dikatakan orang yang berusia antara 17 hingga 30 tahun. Mestinya definisi pemuda tidak terbatas pada aspek demografis namun yang lebih penting adalah pada aspek psikologis. Pemuda adalah siapa saja yang “berjiwa dan berfikiran muda”. Jadi kalau anda baru berusia 20 tahun namun pola fikirnya selalu pro status ‘qou’ maka status kepemudaannya perlu dipertanyakan.
Oleh PBB, khususnya dalam Sidang Kelompok Ahli PBB pada 28- 30 Maret 2006 di Bangkok, diidentifikasikan 5 tantangan pokok/permasalahan dalam pembangunan kepemudaan, yakni kelaparan dan kemiskinan, urbanisasi, pendidikan, informasi dan teknologi komunikasi. Dengan realitas masalah kepemudaan tersebut tentu saja membutuhkan perhatian yang cukup serius dari semua pihak khususnya pemerintah.
Selama ini, pemuda yang merupakan bagian utuh dalam kategori sosial, ekonomi, politik, dan makhluk berbudaya telah gagal dikelola para pemimpin negeri ini menjadi sebuah generasi bangsa yang prima dan memiliki kepastian masa depan. Berbagai kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada upaya pembinaan dan pemberdayaan pemuda melahirkan generasi yang terbelah, generasi koruptor, generasi narkoba, generasi free sex, generasi borjuasi baru, generasi konsumerisme, dan generasi yang malas. Disisi lain arus budaya asing akibat dari pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi tidak bisa dihindari, sementara ’imunitas’ para pemuda dari serbuan budaya asing sangat lemah. Dengan demikian tingkat kemajuan, kesiapan dan daya saing generasi muda bangsa ini jauh tertinggal dengan generasi muda bangsa-bangsa lain.
Sehingga memerlukan langkah-langkah pemberdayaan baik yang menyangkut pengorganisasiannya maupun yang menyangkut produktivitasnya. Posisi pemuda yang paling ideal adalah selalu menjadi “avant garde” garda terdepan dari perubahan.
Kita bisa mengambil banyak contoh orang-orang terkenal pada level dunia yang daya juang dan daya fikirnya cukup menakjubkan. Seorang bernama Bill Gates menjadi milyader dunia dan kampiun di bidang komputer melalui jaringan Microsoftnya hanya dari sebuah garasi sederhana di pojok pelosok USA dan rela drop out dari Harvard University. Teladan lain diberikan Mantan PM Norway Jens Stoltenberg yang baru saja lengser (kini menjadi pemimpin parlemen), menduduki tahta perdana menteri pada usia 35 tahun. Merekalah orang-orang muda yang menjadi tokoh pada zamannya. Pada bangsa kita banyak sekali teladan dari pemimpin nasional, Soekarno mendirikan PNI pada tahun 1921 pada usia yang belum genap 20 tahun, dan Dr. Sam Ratulangi merebut gelar doktornya di Belanda sebagai doktor termuda.
“Pemuda Tiang Negara, Pemudi Harapan Bangsa”, istilah yang sudah sinonim dan menjadi klise di dalam masyarakat kita. Tidak dinafikan sepanjang babak sejarah pembangunan dan kebangkitan suatu bangsa biasa dimulai dengan semangat kepemudaan. Dalam sejarah bangsa, pemuda senantiasa mengambil peranan sebagai agen perubah. Pada era penjajahan, generasi muda dari pelbagai daerah di Nusantara telah menyemai bibit persatuan dan kesatuan dalam bingkai “Sumpah Pemuda” (1928 – Indonesia).
Pada tahun 1966 generasi muda-lah yang telah mempelopori peralihan kekuasaan dari Order Lama ke Order Baru. Mereka juga telah membentuk arus reformasi meluruskan perjalanan bangsa lewat “Gerakan Reformasi 1998”.
Fakta di atas menunjukkan bahwa peran pemuda menempati posisi yang strategis. Semua bangsa di berbagai belahan dunia mengakui semangat pemuda merupakan sumber daya bangsa yang mampu menciptakan hal-hal luar biasa termasuk faktor perubahan yang fundamental. yang harus dilakukan oleh bangsa demi kemajuan dan kejayaan pada masa depan ialah memberdayakan generasi muda.
Sahabat Nabi, Umar r.a. pernah mengungkapkan: “Barang siapa ingin menggenggam nasib suatu bangsa, maka genggamlah para pemudanya”. Siapa yang memiliki pemuda, maka ia akan menguasai masa depan hingga kata-kata “Pemuda Tiang Negara, Pemudi Harapan Bangsa” bukan hanya mitos dan retorik belaka. Sesungguhnya di tangan pemuda terletak nasib umat dan di dalam kepemimpinan mereka terletak survival ( keberlangsungan ) bangsa.
Bapak Proklamator Soekarno juga pernah mengatakan yang dibutuhkan negara ini adalah pemuda yang tangguh dan trengginas, dengan 10 pemuda saja maka akan digoncangkan dunia dan akan dipindahkannya gunung Mahameru. Secara metaforis, ungkapan ini rasanya mewakili betapa krusial dan starategisnya aspek generasi muda.
Sewajarnya agenda membina pemuda sebagai pilar pembangunan bangsa dalam mengatasi persoalan sosial dan moral menjadikan mereka bersikap mandiri dan berdaya guna serta memprioritaskan untuk mempersiapkan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa di tingkatan lokal maupun nasional.
Beberapa kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan pemuda dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang yaitu, bidang keagamaan dan sosial budaya, pemberdayaan ekonomi, serta kesejahteraan sosial.
Pertama, bidang keagamaan dan sosial budaya. Dalam hal ini memberikan pendidikan nilai-nilai moral dan etika , meningkatkan peran pemuda dalam kegiatan sosial keagamaan dan sosial kemasyarakatan di semua tingkatan dan melakukan pembinaan wawasan kebangsaan, meningkatkan rasa kesetiakawanan dan kepedulian sosial dan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan kepada para pemuda yang ada di sekolah dan kampus, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Hal ini penting agar para pemuda memiliki moralitas dan etika yang baik, memiliki nilai-nilai kepemimpinan dan mempunyai wawasan kebangsaan yang mendalam, serta menjauhkan para pemuda dari pengaruh-pengaruh destruktif terutama penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat aditif lainnya.
Kedua, Dalam bidang pemberdayaan ekonomi, pemerintah memerlukan terobosan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi domestiknya. Dan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kegiatan usaha masyarakat melalui penciptaan wirausahawan baru terutama wirausaha muda dengan membentuk Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP). Sentra ini berorientasi pada pemuda yang mempunyai misi untuk berkarya dan berkreasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, menguasai iptek, memiliki keterampilan dan juga dapat meningkatkan produktivitas para pemuda. Dengan demikian melalui kegiatan SKP ini diharapkan dapat membentuk, meningkatkan, mengembangkan kuantitas, dan kualitas para wirausahawan muda. Kewirausahaan di sini hendaknya jangan dipahami hanya sekedar kemampuan membuka usaha sendiri. Namun lebih dari itu, kewirausahaan haruslah dimaknai sebagai momentum untuk mengubah mentalitas, pola pikir dan perubahan sosial budaya.
Ketiga, bidang kesejahteraan sosial, yaitu dimana para pemuda memiliki hak untuk mendapatkan berbagai fasilitas hidup meliputi ; pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan. Kelompok pemuda usia sekolah membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Sedangkan kelompok lulusan pendidikan membutuhkan lapangan pekerjaan dan media untuk mengoptimalisasikan potensi yang dimiliki. Belum lagi dengan kebutuhan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan, jaminan sosial masa depan, serta mendapatkan kemudahan dalam mengakses fasilitas dan pelayanan publik lainnya.
Mengingat posisi pemuda yang sangat strategis sebagai sumber daya insani pembangunan dan calon-calon pemimpin masa depan. Maka, memberikan perhatian yang khusus kepada para pemuda adalah sebuah kemestian. Jika kita semua abai dan lalai terhadap persoalan kepemudaan yang kini kian memprihatinkan dari segala aspeknya. Fenomena Pengangguran, krisis mental, dekadensi moral, krisis eksistensi, budaya permisif dan pragmatisme, kemalasan serta minimnya aspek kepemimpinan dikalangan pemuda akan tetap menyelimuti bangsa ini.
Sudah tiba saatnya negara memberikan perhatian khusus kepada pemuda untuk menghadapi kerasnya peradaban di era mendatang. Bangsa yang melalaikan potensi kepemudaannya akan segera menerima kehancuran. Sehingga Cukup sejarah peradaban dunia menjadi saksi, betapa bangsa-bangsa besar akhirnya runtuh akibat rendahnya kualitas generasi muda mereka. Sudah menjadi aksioma sejarah, bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok ( masa depan )/
sumber,fb
Lembaga Dakwah Kampus Fikroh IAIDU Asahan - Kisaran

Wednesday, May 3, 2017

DAWAH ITU CINTA

Dakwah adalah cinta. Dia akan meminta semuanya dari dirimu, sampai pikiranmu, sampai perhatianmu, berjalan dan tidurmu. Bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi – lagi memang dakwah seperti itu. Meyedot saripati energimu sampai tulang mu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh renta mu. Tubuh yang luluh lantak diseret – seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari. ( Ust. Rahmat Abdullah )

Saudara ku..
Mungkin  tidak berlebihan apa yang telah disampaikan ustadz Rahmat Abdullah diatas. Entah merasakan atau tidak. Memang kenyataan itulah yang sedang dan akan kita alami. Dakwah itu menuntut kita bekerja dan terus bekerja. Menyeru dan menyeru. Memenuhi perintah Allah dengan sekuat tenaga, sehingga kita mendapati alquran menuliskan begitu indah “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (Assajadah : 16).  Meminta waktu istirahat bahkan untuk memikirkan diri sendiri.
Lihatlah sirah para sahabat nabi. Kita akan mendapati kisah mujahid yang dimandikan oleh para malaikat karena bersegera menyambut panggilan jihad padahal masih dalam keadaan junub. Demikaianlah tabiat dakwah. Meminta yang utama dan terbaik, bukan sampingan atau sisa. Tiada waktu terkecuali memikirkan umat ini, sampai diujung kehidupannya Rasulullah berseru “ummati..ummati..ummati..”. begitulah dakwah mengajarkan kita tentang berkorban.
Hingga setiap tidur – tidur kita pun, tidak pernah akan nyaman hingga dakwah itu masuk dalam mimpi kita. Itulah dakwah yang nikmatnya tiada terkira, yang menjadi pilihan jalan hidup kita dan para generasi sebelum kita. "Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku. Aku dan orang-orang yang mengikutku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah s.w.t, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik". (Yusuf: 108).
(sumber//http://jejaksamudera.blogspot.co.id/2013/04/dakwah-itu-cinta.html)

Tuesday, May 2, 2017

ADAB-ADAB MASUK KAMAR MANDI

Siapa saja yang hendak menunaikan hajatnya, buang air besar atau air kecil, maka hendaklah ia mengikuti 10 adab berikut ini. Semoga bermanfaat.

Pertama: Menutup diri dan menjauh dari manusia ketika buang hajat.
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَأْتِى الْبَرَازَ حَتَّى يَتَغَيَّبَ فَلاَ يُرَى.

Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika safar, beliau tidak menunaikan hajatnya di daerah terbuka, namun beliau pergi ke tempat yang jauh sampai tidak nampak dan tidak terlihat.”[1]

Kedua: Tidak membawa sesuatu yang bertuliskan nama Allah.
Seperti memakai cincin yang bertuliskan nama Allah dan semacamnya. Hal ini terlarang karena kita diperintahkan untuk mengagungkan nama Allah dan ini sudah diketahui oleh setiap orang secara pasti. Allah Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)

Ada sebuah riwayat dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ وَضَعَ خَاتَمَهُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki kamar mandi, beliau meletakkan cincinnya.”[2] Akan tetapi hadits ini adalah hadits munkar yang diingkari oleh banyak peneliti hadits. Namun memang cincin beliau betul bertuliskan “Muhammad Rasulullah”.[3]

Syaikh Abu Malik hafizhohullah mengatakan, “Jika cincin atau semacam itu dalam keadaan tertutup atau dimasukkan ke dalam saku atau tempat lainnya, maka boleh barang tersebut dimasukkan ke WC. Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, “Jika ia mau, ia boleh memasukkan barang tersebut dalam genggaman tangannya.” Sedangkan jika ia takut barang tersebut hilang karena diletakkan di luar, maka boleh masuk ke dalam kamar mandi dengan barang tersebut dengan alasan kondisi darurat.”[4]

Ketiga: Membaca basmalah dan meminta perlindungan pada Allah (membawa ta’awudz) sebelum masuk tempat buang hajat.
Ini jika seseorang memasuki tempat buang hajat berupa bangunan. Sedangkan ketika berada di tanah lapang, maka ia mengucapkannya di saat melucuti pakaiannya.[5]

Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِى آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ

Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah”.”[6]

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ قَالَ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan[7]).”[8]
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Adab membaca doa semacam ini tidak dibedakan untuk di dalam maupun di luar bangunan.”[9]

Untuk do’a “Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits, boleh juga dibaca Allahumma inni a’udzu bika minal khubtsi wal khobaits (denga ba’ yang disukun). Bahkan cara baca khubtsi (dengan ba’ disukun) itu lebih banyak di kalangan para ulama hadits sebagaimana dikatakan oleh Al Qodhi Iyadh rahimahullah. Sedangkan mengenai maknanya, ada ulama yang mengatakan bahwa makna khubtsi (dengan ba’ disukun) adalah gangguan setan, sedangkan khobaits adalah maksiat.[10] Jadi, cara baca dengan khubtsi (dengan ba’ disukun) dan khobaits itu lebih luas maknanya dibanding dengan makna yang di awal tadi karena makna kedua berarti meminta perlindungan dari segala gangguan setan dan maksiat.

Keempat: Masuk ke tempat buang hajat terlebih dahulu dengan kaki kiri dan keluar dari tempat tersebut dengan kaki kanan.
Untuk dalam perkara yang baik-baik seperti memakai sandal dan menyisir, maka kita dituntunkan untuk mendahulukan yang kanan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap  perkara (yang baik-baik).”[11]

Dari hadits ini, Syaikh Ali Basam mengatakan, “Mendahulukan yang kanan untuk perkara yang baik, ini ditunjukkan oleh dalil syar’i, dalil logika dan didukung oleh fitrah yang baik. Sedangkan untuk perkara yang jelek, maka digunakan yang kiri. Hal inilah yang lebih pantas berdasarkan dalil syar’i dan logika.”[12]

Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Adapun mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat buang hajat dan kaki kanan ketika keluar, maka itu memiliki alasan dari sisi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan untuk hal-hal yang baik-baik. Sedangkan untuk hal-hal yang jelek (kotor), beliau lebih suka mendahulukan yang kiri. Hal ini berdasarkan dalil yang sifatnya global.”[13]

Kelima: Tidak menghadap kiblat atau pun membelakanginya.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا ، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا » . قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ ، فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى

Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.”[14] Yang dimaksud dengan “hadaplah arah barat dan timur” adalah ketika kondisinya di Madinah. Namun kalau kita berada di Indonesia, maka berdasarkan hadits ini kita dilarang buang hajat dengan menghadap arah barat dan timur, dan diperintahkan menghadap ke utara atau selatan.

Namun apakah larangan menghadap kiblat dan membelakanginya ketika buang hajat berlaku di dalam bangunan dan di luar bangunan? Jawaban yang lebih tepat, hal ini berlaku di dalam dan di luar bangunan berdasarkan keumuman hadits Abu Ayyub Al Anshori di atas. Pendapat ini dipilih oleh Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, Ibnu Hazm, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[15], Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani[16] dan pendapat terakhir dari Syaikh Ali Basam[17].
Adapun hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang mengatakan,

ارْتَقَيْتُ فَوْقَ ظَهْرِ بَيْتِ حَفْصَةَ لِبَعْضِ حَاجَتِى ، فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقْضِى حَاجَتَهُ مُسْتَدْبِرَ الْقِبْلَةِ مُسْتَقْبِلَ الشَّأْمِ

Aku pernah menaiki rumah Hafshoh karena ada sebagian keperluanku. Lantas aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buang hajat dengan membelakangi kiblat dan menghadap Syam.”[18] Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membelakangi kiblat ketika buang hajat. Maka mengenai hadits Ibnu ‘Umar ini kita dapat memberikan jawaban sebagai berikut.
  1. Pelarangan menghadap dan membelakangi kiblat lebih kita dahulukan daripada yang membolehkannya.
  2. Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang melarang menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat lebih didahulukan dari perbuatan beliau.
  3. Hadits Ibnu ‘Umar tidaklah menasikh (menghapus) hadits Abu Ayyub Al Anshori karena apa yang dilihat oleh Ibnu ‘Umar hanyalah kebetulan saja dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memaksudkan adanya hukum baru dalam hal ini.[19]
Simpulannya, pendapat yang lebih tepat dan lebih hati-hati adalah haram secara mutlak menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang hajat.

Keenam: Terlarang berbicara secara mutlak kecuali jika darurat.
Dalilnya adalah hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ.

Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.”[20]

Syaikh Ali Basam mengatakan, “Diharamkan berbicara dengan orang lain ketika buang hajat karena perbuatan semacam ini adalah suatu yang hina, menunjukkan kurangnya rasa malu dan merendahkan murua’ah (harga diri).” Kemudian beliau berdalil dengan hadits di atas.[21]

Syaikh Abu Malik mengatakan, “Sudah kita ketahui bahwa menjawab salam itu wajib. Ketika buang hajat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkannya, maka ini menunjukkan diharamkannya berbicara ketika itu, lebih-lebih lagi jika dalam pembicaraan itu mengandung dzikir pada Allah Ta’ala. Akan tetapi, jika seseorang berbicara karena ada suatu kebutuhan yang mesti dilakukan ketika itu, seperti menunjuki jalan pada orang (ketika ditanya saat itu, pen) atau ingin meminta air dan semacamnya, maka dibolehkan saat itu karena alasan darurat. Wallahu a’lam.”[22]

Ketujuh: Tidak buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.
Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ ». قَالُوا وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الَّذِى يَتَخَلَّى فِى طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِى ظِلِّهِمْ ».

Hati-hatilah dengan al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia)!” Para sahabat bertanya, “Siapa itu al la’anain (orang yang dilaknat oleh manusia), wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.”[23]

Kedelapan: Tidak buang hajat di air yang tergenang.
Dalilnya adalah hadits Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,

أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُبَالَ فِى الْمَاءِ الرَّاكِدِ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kencing di air tergenang.”[24]

Salah seorang ulama besar Syafi’iyah, Ar Rofi’i mengatakan, “Larangan di sini berlaku untuk air tergenang yang sedikit maupun banyak karena sama-sama dapat mencemari.”[25] Dari sini, berarti terlarang kencing di waduk, kolam air dan bendungan karena dapat menimbulkan pencemaran dan dapat membawa dampak bahaya bagi yang lainnya. Jika kencing saja terlarang, lebih-lebih lagi buang air besar. Sedangkan jika airnya adalah air yang mengalir (bukan tergenang), maka tidak mengapa. Namun ahsannya (lebih baik) tidak melakukannya karena seperti ini juga dapat mencemari dan menyakiti yang lain.[26]

Kesembilan: Memperhatikan adab ketika istinja’ (membersihkan sisa kotoran setelah buang hajat, alias cebok), di antaranya sebagai berikut.
1. Tidak beristinja’ dan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan.
Dalilnya adalah hadits Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِى الإِنَاءِ ، وَإِذَا أَتَى الْخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ ، وَلاَ يَتَمَسَّحْ بِيَمِينِهِ

Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.”[27]

2. Beristinja’ bisa dengan menggunakan air atau menggunakan minimal tiga batu (istijmar). Beristinja’ dengan menggunakan air lebih utama daripada menggunakan batu sebagaimana menjadi pendapat Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad dan Ishaq.[28] Alasannya, dengan air tentu saja lebih bersih.
Dalil yang menunjukkan istinja’ dengan air adalah hadits dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا خَرَجَ لِحَاجَتِهِ أَجِىءُ أَنَا وَغُلاَمٌ مَعَنَا إِدَاوَةٌ مِنْ مَاءٍ . يَعْنِى يَسْتَنْجِى بِهِ

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar untuk buang hajat, aku dan anak sebaya denganku datang membawa seember air, lalu beliau beristinja’ dengannya.”[29]

Dalil yang menunjukkan istinja’ dengan minimal tiga batu adalah hadits Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا اسْتَجْمَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَجْمِرْ ثَلاَثاً

Jika salah seorang di antara kalian ingin beristijmar (istinja’ dengan batu), maka gunakanlah tiga batu.”[30]

3. Memerciki kemaluan dan celana dengan air setelah kencing untuk menghilangkan was-was.
Ibnu ‘Abbas mengatakan,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ مَرَّةً مَرَّةً وَنَضَحَ فَرْجَهُ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu kali – satu kali membasuh, lalu setelah itu beliau memerciki kemaluannya.”[31]

Jika tidak mendapati batu untuk istinja’, maka bisa digantikan dengan benda lainnya, asalkan memenuhi tiga syarat: [1] benda tersebut suci, [2] bisa menghilangkan najis, dan [3] bukan barang berharga seperti uang atau makanan.[32] Sehingga dari syarat-syarat ini, batu boleh digantikan dengan tisu yang khusus untuk membersihkan kotoran setelah buang hajat.

Kesepuluh: Mengucapkan do’a “ghufronaka” setelah keluar kamar mandi.
Dalilnya adalah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنَ الْغَائِطِ قَالَ « غُفْرَانَكَ ».

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu).”[33]

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Kenapa seseorang dianjurkan mengucapkan “ghufronaka” selepas keluar dari kamar kecil, yaitu karena ketika itu ia dipermudah untuk mengeluarkan kotoran badan, maka ia pun ingat akan dosa-dosanya. Oleh karenanya, ia pun berdoa pada Allah agar dihapuskan dosa-dosanya sebagaimana Allah mempermudah kotoran-kotoran badan tersebut keluar.”[34]

Demikian beberapa adab ketika buang hajat yang bisa kami sajikan di tengah-tengah pembaca sekalian. Semoga Allah memberi kepahaman dan memudahkan untuk mengamalkan adab-adab yang mulia ini. Semoga Allah selalu menambahkan ilmu yang bermanfaat yang akan membuahkan amal yang sholih.
Diselesaikan di malam hari, di Pangukan-Sleman, 7 Rabi’ul Akhir 1431 H (22/03/2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

[1] HR. Ibnu Majah no. 335. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[2] HR. Abu Daud no. 19 dan Ibnu Majah no. 303. Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini munkar. Syaikh Al Abani juga mengatakan bahwa hadits ini munkar.
[3] HR. Bukhari no. 5872 dan Muslim no. 2092.
[4] Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik, 1/92, Al Maktabah At Taufiqiyah.
[5] Keterangan dari Syaikh Abu Malik dalam Shahih Fiqh Sunnah, 1/93.
[6] HR. Tirmidzi no. 606, dari ‘Ali bin Abi Tholib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[7] Pengertian setan laki-laki dan setan perempuan sebagaimana dikatakan oleh Al Imam Abu Sulaiman Al Khottobi. Lihat Al Minjah Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf An Nawawi, 4/71, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392.
[8] HR. Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375.
[9] Al Minjah Syarh Shahih Muslim, 4/71.
[10] Lihat Idem.
[11] HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
[12] Lihat Taisirul ‘Alam, Syaikh Ali Basam, hal. 26, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, cetakan pertama, tahun 1424 H.
[13] As Sailul Jaror, Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani, 1/64, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, cetakan pertama, tahun 1405 H.
[14] HR. Bukhari no. 394 dan Muslim no. 264.
[15] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/94.
[16] Lihat Ad Daroril Madhiyah Syarh Ad Duroril Bahiyah, Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani, hal. 36-38, Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, tahun 1425 H.
[17] Lihat Taisirul ‘Alam, footnote hal. 30-31. Sebelumnya beliau berpendapat bolehnya membelakangi kiblat jika berada di dalam bangunan. Kemudian beliau ralat setelah itu.
[18] HR. Bukhari no. 148, 3102 dan Muslim no. 266.
[19] Lihat Ad Daroril Madhiyah hal. 36-28, Taisir ‘Alam footnote pada hal. 30-31, dan Shahih Fiqh Sunnah 1/94.
[20] HR. Muslim no. 370.
[21] Lihat Tawdhihul Ahkam min Bulughil Marom, Syaikh Ali Basam, 1/315, Darul Atsar, cetakan pertama, tahun 1425 H.
[22] Shahih Fiqh Sunnah, 1/95.
[23] HR. Muslim no. 269.
[24] HR. Muslim no. 281.
[25] Lihat Kifayatul Akhyar, Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad Al Hushni Ad Dimasyqi, hal. 35, Darul Kutub Al Islamiyah, cetakan pertama, 1424 H.
[26] Lihat Taisirul ‘Alam, hal. 19.
[27] HR. Bukhari no. 153 dan Muslim no. 267.
[28] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/88-89.
[29] HR. Bukhari no. 150 dan Muslim no. 271.
[30] HR. Ahmad (3/400). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini kuat.
[31] HR. Ad Darimi no. 711. Syaikh Husain Salim Asad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
[32] Lihat Kifayatul Akhyar, hal. 34.
[33] HR. Abu Daud no. 30, At Tirmidzi no. 7, Ibnu Majah no. 300, Ad Darimi no. 680. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[34] Majmu’ Fatawa wa Rosail Al ‘Utsaimin, 11/107, Darul Wathon-Daruts Tsaroya, cetakan terakhir, 1413 H.

Friday, April 28, 2017

PASAREAN MUSIM GAME LUDO DI HP ANDROID

28-04-2017 kp.pasarean ds.pasarean kec.pamijahan bogor buming bermain game ludo di hp andoid, senang riang kalanagan anak anak remaja dan kaum muda dari segala penjuru kp. pasarean asik sibuk main game ludo di hp androin bersama sama siang dan malam, pasalnya bukan hanya di pasarean saja tapi hampir di selulur kampung tetangga pun demi kian, asik riang gemilang mereka semua bermain ludo,.


Permainan ludo sangat menarik jika dimainkan beramai-ramai. Board game ini terdiri dari empat warna yang mewakili posisi setiap pemain. Permainan ludo ternyata berasal dari permainan tradisional India bernama Pachisi yang artinya “25”. Permainan ludo diperkirakan telah dimainkan sejak abad ke 6 di wilayah asia bagian selatan.
Ludo, Permainan Klasik dengan Misteri Matematika
Meski konsep game ini berasal dari India, nama ludo sendiri berasal dari bahasa latin yaitu /ˈluːdəʊ, ˈljuː-/ yang artinya “saya bermain”. Konsep permainan yang digunakan masih mirip dengan Pachisi, namun lebih sederhana. Permainan terdiri dari dua hingga empat pemain, setiap pemain berlomba mengarahkan setiap biji dadu ke titik finish dengan langkah sesuai dengan angka dadu. Aturan permainan inilah yang digunakan untuk permainan ludo hingga zaman sekarang.

Quote:
Overview Gameplay Ludo
Ludo yang kini dikenal dimainkan diatas papan kotak. Posisi setiap pemain terletak di sudut papan dimana setiap sudut dibagi menjadi 3 kolom, dengan setiap kolom dibagi menjadi 6 kotak. Pusat dari papan adalah tujuan akhir permainan yang dibedakan dalam empat segitiga sesuai dengan warna posisi setiap pemain.
Ludo, Permainan Klasik dengan Misteri Matematika
Saat memulai permainan, seluruh biji ludo disusun pada “rumah” yang sesuai dengan warna yang terdapat di sudut papan ludo. Untuk mengeluarkan biji ludo dari rumah tersebut, setiap pemain harus mendapatkan hasil kocokan dadu dengan angka yang sama (beberapa memodifikasi menjadi mendapatkan angka ‘6’, jika bermain dengan satu dadu). Biji ludo berpindah sesuai dengan angka yang keluar dari kocokan dadu mengikuti arah jarum jam. Pemenang ditentukan dengan melihat siapa yang paling pertama meletakkan seluruh biji ludo ke titik akhir.

Ada beberapa versi aturan dari permainan ini. Untuk menambah tingkat keseruan dari permainan, ane dan teman-teman biasanya memberlakukan aturan penalti. Kotak pada papan ludo tidak boleh ditempati oleh dua buah biji (maksudnya kalau ada 2 warna pion yang berbeda dilarang). Jika ini terjadi, maka biji yang lebih dulu menempati akan tertabrak dan mendapat penalti mengulang langkah dari titik awal. Aturan ini sering membalikkan permainan sekaligus menambah keramaian.
Selain itu juga gan kadang ada sistem benteng. Lah apaan tuh? Jadi modifikasi ane sama teman ane kalau ada 2 atau lebih pion yang sama warnanya di satu kotak, maka akan ditumpuk seperti benteng. Jadi kalau ada pion yang mau lewat, wajib menghancurkan pion benteng satu persatu. Artinya mulai dari pion teratas sampai ke bawah.

Quote:
Perkembangan Ludo, Dari Game Sejenis Sampai Bentuk Game di Era Digital
Karena ludo mengadopsi permainan pachisi, terdapat berbagai permainan lainnya yang juga memiliki kemiripan dengan ludo. Pollyana adalah salah satu permainan dengan cara bermain seperti ludo. Permainan ini mengadopsi novel dengan judul serupa. Berbentuk board game, permainan ini sangat mirip dengan ludo kecuali dalam hal karakter dan beberapa aturan permainan.

Selain pollyana, ada juga trouble yang diciptakan oleh Peyo. Permainan ini memiliki aturan yang serupa dengan ludo, namun memiliki perbedaan bentuk papan dan gimmick permainan. Ada juga permainan lainnya dengan mengandalkan popularitas tokoh kartun, seperti mickey mouse dan casper, dengan gameplay serupa Ludo. Game seperti casper the friendly ghost game, atau mickey mouse coming home game merupakan bentuk adaptasi permainan ludo dengan memanfaatkan tokoh kartun.
Ludo, Permainan Klasik dengan Misteri Matematika
Ada juga permainan yang terinspirasi dari nama ludo bernama “cluedo”. Nama permainan ini berasal dari kombinasi kata “clue” dan “ludo”. Dipatenkan pada tahun 1944 oleh Anthony E. Pratt, cluedo merupakan board game bertema detektif yang tidak sepenuhnya mengadopsi gameplay dari pachisi. Pemain memainkan karakter tertentu sesuai tugasnya masing-masing dengan menggunakan tiga set kartu: korban, senjata, dan ruangan.

Ludo juga terus berkembang di era teknologi digital. Versi digital dari permainan ini dikembangkan dalam bentuk apps dengan berbagai variasi. Jenis permainan ludo berbentuk board game kini banyak dijumpai di smartphone. Selain itu, ada juga developer kreatif yang mengembangkan game ini menjadi lebih bertema dan menarik untuk dimainkan secara digital.
Ludo, Permainan Klasik dengan Misteri Matematika
Game digital ini bernama Mr.Ludo dimana biji ludo dikembangkan menjadi sosok dengan wajah dan kepribadian tertentu. Mr. Ludo digambarkan sebagai sosok manajer yang harus menyelesaikan rutinitas hariannya. Tim yang dipimpin mr.ludo hanya ingin menyelesaikan pekerjaan enggan lebih cepat sehingga bisa keluar kantor tanpa ketahuan. Aturan permainannya sangat mirip dengan ludo.
 

Saturday, April 22, 2017

15 Manfaat Membaca Buku dalam Kehidupan

Buku adalah jendela dunia, dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya.  Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang yang telah berusia lanjut.
Buku merupakan sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Selain itu, dengan membaca, dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita.
Tanpa kita sadari, manfaat membaca buku dapat memberikan banyak inspirasi bagi kita. Namun sayangnya kegiatan membaca buku akhir-akhir ini telah banyak diabaikan berbagai kalangan dengan alasan kesibukan, maupun karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi seperti televisi, radio, maupun media internet.
Berikut ini beberapa manfaat membaca buku yang bisa kita dapatkan selain mempercerdas otak. diantaranya:

1. Dapat Menstimulasi Mental
Otak merupakan salah satu organ tubuh yang memrlukan latihan agar tetap kuat dan sehat seperti organ tubuh yang lainnya. Dengan membaca buku dapat menjaga otak agar bisa tetap aktif sehingga dapat melakukan fungsinya secara baik dan benar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dengan membaca buku dapat merangsang mental bahkan dapat mencegah penyakit Alzheimer dan demensia.

2. Dapat Mengurangi Stress
Setelah seharian melakukan rutinitas harian yang melelahkan, tak jarang hal tersebut dapat memicu timbulnya stress. Dengan melakukan kegiatan membaca yang bisa dilakukan selama beberapa menit dapat membantu menekan perkembangan hormon stress seperti hormon kortisol. Dengan membaca dapat membuat pikiran lebih santai sehingga hal tersebut dapat membantu menurunkan tingkat stress hingga 67%.
Selain relaksasi, dengan membaca buku dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Membaca dapat menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita gangguan mood tertentu dan penyakit mental ringan. Inilah manfaat membaca buku yang banyak orang abaikan, banyak orang beanggapan bahwa membaca buku justru membuat otak terus bekerja dan menimbulkan stres, padahal manfaat membaca buku adalah mengurangi stres.

3. Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Dengan membaca buku dapat mengisi kepala kita tentang berbagai macam informasi baru yang selama ini belum kita ketahui yang kemungkinan besar hal tersebut dapat berguna bagi kita nantinya. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup baik dimasa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang.
Selain itu, ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat berharga yang tidak pernah dapat hilang meskipun kita kehilangan hal-hal lain didunia ini, seperti harta, benda, maupun yang lainnya. Cerita maupun ide-ide yang tertuang dalam sebuah buku yang kita baca dapat membantu untuk membuka jalan pikiran kita untuk lebih mengenal dunia lain, mendapatkan pemahama yang lebih dari sebelumnya.

4. Dapat Menambah Kosakata
Semakin banyak melakukan kegiatan membaca buku, maka akan semakin banyak kita mendapatkan penjelasan mengenai hal-hal yang belum kita ketahui, serta dapat menambah jumlah kosakata yang bisa kita gunakan dalam kehidupan keseharian kita. Hal ini tentu saja dapat membantu bagi kita untuk dapat mengartikulasikan, membantu menyampaikan pendapat dengan bahasa yang lugas, serta dapat menambah rasa percaya diri pada saat berbicara dengan orang lain.

5. Dapat Meningkatkan Kualitas Memori
Dengan membaca buku dapat memberikan andil untuk meningkatkan kualitas otak kita dalam proses mengingat, berbagai macam hal yang telah kita baca. Misalnya saja karakter, latar belakang, ambisi, sejarah, maupun berbagai macam unsur atau plot dari setiap alur cerita. Setiap memori dapat membantu untuk menempa jalur otak serta memperkuatnya. Selain itu juga dengan melakukan kegiatan membaca dapat menstabilkan suasana hati seseorang.
Dengan membaca buku dapat membantu latihan otak secara maksimal daripada hanya menonton televisi atau mendengarkan radio. Seorang presiden direktur dari riset Haskins Laboratories yang bernama Ken Pugh, PhD mengatakan bahwa kebiasaan membaca buku dapat memacu otak untuk berpikir dan berkonsentrasi.

6. Melatih Ketrampilan untuk Berfikir dan Menganalisa
Manfaat membaca buku dapat melatih otak untuk dapat berfikir lebih kritis maupun menganalisis adanya masalah yang tersaji dalam apa yang kita baca. Kita seperti mendapatkan akses atau jalan untuk dapat masuk ke dalam alur cerita dan membantu dalam penyelesaian cerita tersebut. Hal tersebut dapat membantu mengembangkan karakter kita di masa mendatang.

7. Dapat Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Pada saat membaca buku, kita dapat melatih otak untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada apa yang kita baca. Hal ini akan melatih kita untuk dapat juga lebih fokus dalam melakukan berbagai macam kegiatan atau rutinitas keseharian.

8. Melatih untuk Dapat Menulis Dengan Baik
Dengan bertambahnya kosakata yang kita miliki dari kegiatan membaca buku, otomatis dapat membantu kita untuk dapat membuat karya tulis sendiri dengan bahasa yang sebaik atau bahkan bisa lebih baik dari apa yang telah kita baca sebelumnya.

9. Dapat Memperluas Pemikiran Seseorang
Seseorang yang gemar membaca buku telah dilaporkan memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak atau kurang gemar membaca. Dengan kegiatan membaca buku, kita bisa berbagi pengalaman dengan orang lain tentang berbagai macam hal, yang nantinya bisa kita jadikan sebagai suatu bahan pertimbangan untuk dapat memutuskan sesuatu.

10. Dapat Meningkatkan Hubungan Sosial
Kegiatan gemar membaca buku ini juga mempengaruhi aspek kehidupan sosial manusia, dimana ia bisa lebih mengenal berbagai macam karakteristik, budaya, maupun kehidupan sosial suatu masyarakat. Sehingga apabila suatu saat ia berkunjung ke tempat tersebut, ia telah tahu bagaimana cara bersikap untuk menghormati adat serta kebudayaan mereka.

11. Dapat Membantu Mencegah Penurunan Fungsi Kognitif
Berdasarkan study yang dilakukan oleh Rush University Medical Center menyatakan bahwa Seseorang yang menghabiskan waktu mereka untuk melakukan kegiatan kreatif atau intelektual seperti membaca mengalami tingkat penurunan kognitif hingga 32% daripada mereka yang tidak membaca dikemudian harinya. Membaca buku dapat membuat otak bekerja lebih efisien yaitu dengan mengubah struktur neuropathologies yang berkaitan dengan usia.

12. Dapat Meningkatkan Empati Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh New York University mengatakan bahwa dengan membaca buku dapat meningkatkan kemampuan kita untuk lebih memahami perasaan orang lain. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan yang lebih baik dengan orang-orang disekitar kita.

13. Dapat Mendorong Tujuan Hidup Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University menyatakan bahwa dengan membaca buku dapat membantu seseorang untuk mendapatkan motivasi dalam mengatasi berbagai macam hambatan, sehingga nantinya dapat membantu dalam mencapai tujuan hidupnya. Pada saat seseorang dapat lebih mengidentifikasi karakter, pengalaman, serta berbagai macam peristiwa yang seolah-olah hal itu sedang terjadi pada mereka, maka akan semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk mengambil tindakan.

14. Dapat Membantu Kita untuk Terhubung Dengan Dunia Luar
Seorang psikolog dari University of Buffalo menyatakan bahwa ketika seseorang sedang membaca buku, hal tersebut dapat membantunya untuk mengidentifikasi karakter dalam buku yang ia baca. Ia akan mengalami jenis hubungan kehidupan nyata yang dapat meningkatkan rasa inklusi.  Dengan kata lain, membaca dapat meningkatkan persahabatan dengan dunia luar.

15. Dapat Lebih Berhemat
Dengan membaca buku akan membawa dampak pada segi perekonomian. Dimana dengan membaca buku dapat menghemat uang daripada harus bersusah payah mencari jasa penyedia informasi atau hiburan lainnya, misalnya bioskop.

Tips Membaca Buku Secara Efektif

  • Pilihlah waktu luang yang tepat untuk membaca buku, misalnya saja saat  malam hari menjelang tidur.
  • Pilih posisi yang nyaman pada saat membaca buku, misalnya dengan duduk di kursi. Selalu atur jarak antara mata dengan buku, yaitu sekitar 25 hingga 30 cm.
  • Menentukan tujuan membaca buku untuk mendapatkan hasil yang optimal. Seseorang yang membaca buku tanpa tujuan, sama saja dengan seorang pengembara yang tak tahu arah.
  • Sebelum membaca sebaiknya kita mengetahui gambaran besar tentang isi buku, hal tersebut akan mempermudah konsentrasi pada saat membaca.
  • Selalu fokus pada apa yang kita baca.
  • Menjadi pembaca yang aktif, dalam artian kita bisa melakukan dialog dengan buku. Misalnya saja kita bisa membuat berbagai pertanyaan yang nantinya akan kita temukan jawabannya di dalam buku yang kita baca.
  •  Menentukan teknik dalam membaca, misalnya saja kapan waktu yang tepat untuk membaca dengan cepat, lambat, dengan nada keras, maupun membaca dalam hati.
  • Mencatat hal-hal penting yang telah kita baca. Hal ini akan membantu kita untuk mengingat intisari dari buku yang telah kita baca.
Semoga artikel ini bermanfaat
(sumber/http://manfaat.co.id/manfaat-membaca-buku)

Wednesday, April 19, 2017

SILING ASAH,SILING ASIH, SILING ASUH

Babasan Sunda yang Kacida dipiwanoh (paling di kenal) sama masyarakat sunda yaitu “ Silih Asah Silih Asih, Silih Asuh”.  Di Universitas Pasundan mah t’kenal dengan SILAS (system), malah m’jadi sebuah tema seminar  Internasional kerjasama dengan Universitas Cartein ti Perth di Australia. Saya si bukan mau bahas seminar’y, Cuma pengen bahas kalimat yang menguatkan negri Pasundan.,hehe
Dari kalimat Silih (saling), berarti adalah sebuah pekerjaan saling balas, arti’y ada dua pihak (subyek-obyek). Jadi tidak bisa hanya untuk saya, atau kamu, tapi untuk kita.
Silih Asah
Konsep dasar dari silih asah yaitu saling tambah pengetahuan, saling menajamkan ilmu, saling menambah pengalaman, meningkatkan kemahiran dan meningkatkan kualitas b’pikir sehingga bisa menghadapi tantangan atau masalah yang dihadapi. Selain itu saling meningkatkan kualitas ibadah sehingga kemuliaan Akhirat yang sama2 dituju.
Adapun unsure dari silih asah yaitu : Asah adl punya semangat dan kemauan, Asah adl Mampu mengendalikan diri, Asah adl Alat u/ m’capai tujuan, Asah adl Sabar, keterbukaan, pengaturan, kejujuran, B’kelanjutan, pengelolaan, kreatifitas, Inovatif, menilai, berani di uji, proaktif, berjuang, kualitas diri, dan komunikasi. Kerena ada kata saling b’arti ada action-reaction.
Silih Asih
Sacara harfiah SILIH ASIH yaitu rasa atau tingkah laku yg memperlihatkan silih pikanyaah, silih pikaasih, silih pikaheman (saling sayang-menyayangi), adapun unsure dari Silih Asih yaitu : Asih adl Kerja (lahir n batin), Asih adl aktif (lebih dulu), Asih adl ada’y dedikasi (tegesna junun (jujur) tur teguh hate (keteguhan hati)), ada’y kompromi, disiplin (kesetiaan dan kemampuan diri), berbagi tanggung jawab, sabar, b’korban, asih adl keindahan lahir batin, asih itu m’butuhkan Raga. Karena itu SILIH ASIH lebih condong kepada kualitas intrinsik (yg nampak dari batin pribadi) manusa.
Silih Asuh
Kata asuh mengandung arti membimbing, mendidik, silih raksa, silih riksa, saling menjaga dibarengi dengan rasa cinta dan kasih sayang. Bisa dia artikan juga saling menitipkan diri, saling tanggung, saling m’hormati yang akhir’y mewujudkan rasa tenang, penuh dengan tali silaturahmi yang tulus. silih asuh itu kalo bahasa sekarang mah yaitu harus posisional, proporsional dan profesional.
Adapun unsure dari silih asuh yaitu : Asuh adl Kesederajatan ( di hadapan Allah), Asuh adl Menghargai, Asuh adl K’ikhlasan ( u/ waktu, tenaga n pikiran), Asuh adl adil, jujur, Asuh adl Sinatria (berani mengakui kesalahan), Asuh itu regenerasi, penghormatan, pengakuan, kejernihan hati (seperti air yg m’beri kehidupan), tanggung jawab, dan terakhir punya rasa sauyunan ( kebersamaan). Silih Asuh hakikat’y tiada bukan adalah mewujudkan Hak Asasi Manusia mengikuti kodrat manusia itu sendiri.
(niaceria17.wordpress.com)